“UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN”
PENGANTAR PENDIDIKAN
Oleh:
Dedi Rohmanu, S.Pd
Jurusan Sejarah
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
26 Juni 2012
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………..
DAFTAR
ISI ………………………………………..
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………..
BAB
II PEMBAHASAN ………………………………………..
A.
Tujuan Pendidikan ………………………………………..
B.
Peserta Didik ………………………………………..
C.
Pendidik ………………………………………..
D.
Isi Pendidikan ………………………………………..
E.
Metode Pendidikan ………………………………………..
F.
Alat Pendidikan ………………………………………..
G.
Lingkungan ………………………………………..
BAB
III PENUTUP ………………………………………..
A.
Daftar Pustaka ………………………………………..
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puja dan puji
syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas segala karunia dan
rahmatnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Salawat
dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini kami
tulis untuk melakukan pengenalan tentang Unsur-Unsur Pendidikan dengan melihat
dari sisi tujuan, peserta didik, pendidik, isi pendidikan, metode pendidikan,
alat pendidikan, dan lingkungan yang mempengaruhi pendidikan.
Dalam penyelesaian makalah ini
penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, maupun
susunan kalimatnya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis secara
pribadi maupun pembaca umumnya.
Hormat Kami,
Dedi
Rohmanu
13226/2009
A. TUJUAN
Macam-macam tujuan pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan
Umum, menurut Kohnstamm dan Gunning, tujuan umum pendidikan adalah untuk
membentuk insan kamil atau manusia sempurna. Sedangkan menurut Ki Hajar
Dewantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak sebagai manusia (individu)
dan sebagai anggota masyarakat (manusia sosial), dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
2. Tujuan
khusus. Adalah tujuan-tujuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan
tertentu, dalam rangka untuk mencapai tujuan umum pendidikan.
3. Tujuan
tak lengkap. Adalah tujuan dari masing-masing aspek pendidikan.
4. Tujuan
insidental adalah tujuan yang timbul secara kebetulan. Secara mendadak, misal
tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah.
5. Tujuan
sementara. Adalah tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam fase-fase tertentu
dari pendidikan.
6. Tujuan
perantara. Adalah merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan-tujuan lain.
Misal mempelajari bahasa guna mempelajari literatur-literatur asing (Indrakusuma,
1973).
B. PESERTA
DIDIK
Peserta didik berstatus sebagai
subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena
peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu
dipahami pendidik adalah sebagai berikut.
1. Peserta
didik memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan
yang unik.
2. Peserta
didik merupakan individu yang sedang berkembang
3. Peserta
didik merupakan individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi.
4. Peserta
didik memiliki kemampuan untuk mandiri.
C. PENDIDIK
Secara
teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti
menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilan dan lain
sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara-cara tertentu sehingga
ilmu-ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain ((Indrakusuma, 1973).
Lain halnya mendidik, bahwa mendidik
tidak hanya cukup dengan hanya memberikan ilmu pengetahuan ataupun
keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak didik nilai-nilai dan
norma-norma susila yang tinggi dan luhur.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui
bahwa mendidik lebih luas dari pada mengajar. Mengajar hanyalah alat atau
sarana dalam mendidik .dan mendidik harus mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang
tinggi.
Yang dimaksud dengan pendidik adalah
orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan,
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Oleh
sebab itu, yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, pemimpin
program pembelajaran dan latihan, serta masyarakat. (Luqman, 2008)
D. ISI
PENDIDIKAN
Pendidikan adalah segala sesuatu
yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam proses pendidikan.
Contohnya materi pelajaran, bimbingan dan konseling, pengayaan, dan bahan ajar.
Isi pendidikan berlandaskan pada tujuan pendidikan, terutama di Indonesia
adalah tujuan pendidikan nasional.
Kriteria atau syarat utama dari isi
pendidikan dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam pemilihan materi
pelajaran menurut Tim (2008) adalah sebagai berikut:
a) Bahan/materi
harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
b) Bahan/materi
penting untuk diketahui oleh peserta didik
c) Nilai
praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna bahan itu bagi kehidupannya
sehari-hari
d) Bahan
tersebut merupakan bahan wajib sesuai dengan tuntunan kurikulum
e) Bahan
yang susah diperoleh sumbernya perlu diupayakan untuk diberikan oleh guru.
E. METODE
PENDIDIKAN
Metode adalah cara yang berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam menetapkan apakah suatu metode dapat
digunakan atau kurang tepat, ditentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagi
berikut:
1) Tujuan
yang ingin dicapai, Penentuan metode disesuaikan dengan apa yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran.
2) Peserta
didik, Penentuan metode perlu memperhatikan kondisi peserta didik, baik
kemampuannya maupun karakteristiknya
3) Guru,
Keberhasilan suatu metode tergantung juga pada kemampuan guru membawakan metode
tersebut.
F. ALAT
PENDIDIKAN
Alat pendidikan ialah segala sesuatu
yang secara langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan.
Ada dua pengelompokan alat pendidikan,
yaitu sebagai berikut:
1) Alat
pendidikan yang bersifat tindakan, yaitu berupa upaya atau siasat dalam
kaitannya dengan kewibawaan. Alat ini berfungsi preventif (pencegahan) yang
mencakup teladan, anjuran, suruhan, pengarahan, dan pembinaan dan berfungsi
represif (reaksi setelah ada perbuatan) mencakup syarat, pujian,
hadiah/ganjaran, teguran, dan hukuman.
2) Alat
pendidikan yang berupa keberadaan sebagai alat bantu yang lazim disebut sebagai
sarana pengajaran seperti alat pengajaran. Fungsinya sebagi alat bantu banyak
sekali yaitu untuk merekam, manipulatif, stimulatif, mengingatkan kembali,
memperagakan, mengaktifkan respon murid, evaluatif, dan sebagi umpan balik.
Berdasarkan
pembahasan di atas, alat pendidikan sangat banyak jenisnya, baik alat
pendidikan yang berupa tindakan maupun alat pendidikan yang berupa benda (alat
bantu pengajaran). Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan alat pendidikan ialah suatu upaya atau tindakan atau perbuatan atau
situasi atau benda/alat yang dengan sengaja digunakan untuk mencapai suatu
tujuan dalam proses pendidikan
G. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pengertian lingkungan pendidikan
pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada di luar diri individu. Para ahli
membedakan jenis lingkungan pendidikan menjadi dua, yaitu sebagi berikut:
1) Lingkungan
Alam
Adalah
segala sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di luar diri anak yang selain
manusia, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, iklim, air, gedung, rumah, dan
sebagainya.
2) Lingkungan
Sosial
Adalah
semua manusia yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri
orang tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Contohnya
adalah teman sekelas, tetangga, dan sebagainya.
Menurut
tempat pelaksanaan pendidikan, lingkungan dibedakan atas:
1. keluarga;
2. sekolah;
dan
3. masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Indrakusuma,
Amir Daien. 1973. Pengantar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional
2. Tim
Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan
Ajar Pengantar Pendidikan. Padang: FIP UNP
No comments:
Post a Comment