Pemikiran Setelah
Revolusi Industri
Pada
fase awal terjadinya revolusi industri timbul gejolak-gejolak dalam kehidupan
masyarakat. Dibukanya industri-industri menimbulkan minat dari masyarakat untuk
mengalihkan mata pencahariannya dari bidang pertanian menjadi pekerja industri.
Kondisi ini memicu arus urbanisasi yang cukup tinggi di Inggris, sehingga
rakyat dari pedesaan berbondong-bondong pindah ke perkotaan untuk menjadi
pekerja di sektor-sektor industri yang berada di perkotaan.
Bagi
mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan di sektor industri, kehidupannya tidak
menjadi lebih baik. Kaum kapitalis seringkali menekan para pekerjanya dengan
beban kerja yang tinggi demi tercapainya hasil produksi yang tinggi yang akan
mendatangkan keuntungan yang lebih banyak. Hal ini tidak diimbangi dengan
pemenuhan hak-hak pekerja yang memadai, upah yang sangat rendah, serta tidak
diberikannya jaminan kesehatan, perumahan, pendidikan dan kesejahteraan
keluarga para buruh. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong terciptanya perkampungan-perkampungan
kumuh di perkotaan yang disebabkan ketidakmampuan para buruh untuk membangun
rumah tinggal yang lebih layak. Kondisi seperti ini juga memicu hadirnya
pekerja dari komunitas wanita dan anak-anak.
Lahirnya paham-paham baru
Berkembangnya
revolusi industri mendorong lahirnya paham-paham baru, yaitu sebagai berikut:
a. Kapitalisme
Kapitalisme
adalah paham yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan perekonomian, perlu
dibangun sektor-sektor industri yang ditunjang dengan modal yang besar.
Penguasaan sektor industri tersebut perlu juga didukung dengan ketersediaan
sumber bahan baku dan daerah pemasaran yang luas. Aliran ini berkembang setelah
terjadinya revolusi industri dan mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Para
kapitalis ini pada akhirnya mendorong perkembangan ekonomi nasional, sehingga
dengan cepat Eropa mencapai taraf perekonomian yang sangat tinggi bila
dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia. Ketika bangsabangsa lainnya
sedang berada dalam cengkeraman kolonialisme, Eropa pada saat yang sama sedang
menikmati kemakmuran yang dihasilkan oleh industrialisasi.
Selain
itu, dalam sistem perekonomian, lahirnya golongan kapitalis ini telah mendorong
semakin berkembangnya aliran ekonomi liberal. Para kapitalis menuntut agar
pemerintah tidak ikut campur tangan terlalu besar dalam kehidupan perekonomian.
Perekonomian sepenuhnya diserahkan pada pasar, sehingga akan menggantungkan
pada sistem penawaran dan permintaan.
b. Sosialisme
Lahirnya
paham sosialisme disebabkan oleh terjadinya kondisi buruk dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan setelah terjadinya revolusi industri.
Aliran
sosialisme sangat menentang hadirnya para kapitalis yang dianggap membawa
kesengsaraan bagi rakyat. Para penganut sosialis memimpikan terbangunnya suatu
masyarakat tanpa kelas, sehingga semua manusia dapat menikmati kesejahteraan
secara bersama.
Perkembangan
sosialisme untuk pertama kalinya lahir di Inggris dengan tokohnya adalah Robert
Owen (1771-1858). Pemikiran-pemikirannya tentang sosialisme dikembangkannya melalui
bukunya yang berjudul A View of Society, an Essay on the Formation of Human
Character. Tokoh sosialisme lainnya adalah Saint Simon (1760-1825) yang
mengemukakan pentingnya peranan kelas pekerja dalam membentuk masyarakat
industri.
Paham
sosialisme yang bisa diterima oleh kaum kapitalis adalah paham sosalisme yang
dikembangkan oleh Pierre Joseph Proudhon (1809-1865). Pandangannya tentang
sosialisme yang tertuang dalam karyanya yang berjudul Philosophi de la Misere
mengungkapkan pentingnya pembagian hak milik antara individu secara sukarela
dan merata tanpa adanya pemaksaan dari pihak manapun termasuk negara.
Sementara
paham sosialisme radikal dikembangkan oleh Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich
Engels. Das Kapital yang merupakan karya dari Marx mendengungkan perlunya
perjuangan untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas. Sementara itu, Engels
sering mendengungkan semboyan kaum proletar sedunia, bersatulah. Pada akhirnya
pemikiran dari tokoh-tokoh sosialisme radikal ini mendorong timbulnya
gejolak-gejolak penentangan perluasan kaum kapitalis dan menginginkan
terwujudnya masyarakat tanpa kelas. Bahkan gerakan-gerakan ini pada akhirnya
diarahkan untuk mewujudkan suatu Negara yang masyarakatnya tanpa kelas seperti
yang terjadi pada revolusi Oktober Rusia 1917. Sosialisme radikal pada akhirnya
lebih cenderung bersifat komunis.
Timbulnya imperialisme modern
Pada
awalnya imperialisme dan kolonialisme dikembangkan dengan semangat penaklukan
dan kejayaan, bahkan semangat untuk menyebarkan agama Nasrani. Pasca revolusi
industri, paradigma imperialisme berubah menjadi lebih bermotifkan ekonomi yang
bertumpu pada industrialisasi.
No comments:
Post a Comment